Saturday, December 11, 2010

Cara Menundukkan Pandangan

Di mana saja kita dapat lihat para wanita pada umumnya tidak mengenakan pakaian yang menutup aurat. Sebaliknya, orang yang memakai tudung (pakaian yang menutup aurat) jumlahnya lebih sedikit dibanding yang tidak menutup aurat. Kalaupun menutup aurat, masih juga telanjang. Karena itu di manapun kita berada akan bertemu dengan pemandangan seperti ini.

Dalam kaca mata syari’ah memang masalah pandangan adalah masalah yang sangat penting. Rasulullah menyebutkan hadis qudsi yang menerangkan bahwa padangan itu seperti panah beracun
النظرة سهم مسموم من سهام إبليس من تركها من مخافتي أبدلته إيمانا يجد حلاوته في قلبه
Pandangan itu adalah panah beracun di antara panah iblis, siapa yang meninggalkannya karena takut kepadaKu maka akan Aku gantikan dengan keimanan, yang ia dapatkan manisnya di dalam hatinya (HR ath-Thabrani dan al-Hakim)
Tepat sekali Rasulullah membuat ibarat. Orang yang terkena panah beracun, kalaupun panahnya sudah dicabut, racun panah yang masuk ke dalam tubuh akan tetap bekerja. Demikian juga pandangan mata, kalaupun objek yang dilihat sudah tidak nampak di mata, namun pengaruh pandangan itu akan tetap mempengaruhi orang yang memandangnya. Di antara pengaruh pandangan itu adalah, malamnya terbayang-bayang, makan terasa tidak enak, dan muncul rasa ingin bertemu dan seterusnya.

Di dalam pepatah arab kuno dikatakan, ”Semua peristiwa, asalnya karena pandangan. Kebanyakan orang masuk neraka adalah karena dosa kecil. Permulaannya pandangan, kemudian senyum, lantas beri salam, kemudian berbicara, lalu berjanji, dan sesudah itu bertemu….

Menghadapi situasi yang seperti ini solusinya adalah menundukkan pandangan, sebagaimana firman Alah.
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.’ yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (An-Nuur:30).

Istilah menundukkan pandangan ini tidak sama dengan menundukkan kepala ke tanah. Menundukkan pandangan juga bukan berarti memejamkan mata. Menundukkan pandangan ialah menjaga dan mengendalikan pandangan, tidak dilepaskan begitu saja tanpa kendali.
Dengan pengertian demikian, dalam masalah menundukkan padangan ini, tidak ada kata tidak mampu melakukannya terus menerus. Ketika kita tidak mampu menundukkan pandangan terus menerus bererti kita tidak mampu mengendalikan pandangan kita. Bererti juga kita tidak sanggup menahan hawa nafsu kita

Untuk lebih memahami makna menundukkan pandangan ini mari kita semak pesan Nabi kepada Ali bin Abi Thalib;
يَا عَلِىُّ لاَ تُتْبِعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ فَإِنَّ لَكَ الأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الآخِرَةُ
”Hai Ali! Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pada pandangan pertama, adapun yang berikutnya tidak boleh”. (HR Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi).
Hadis ini menunjukkan bahwa pandangan sekejap, atau penglihatan terhadap hal-hal yang haram sesaat yang pertama adalah pandangan yang diampuni. Kewajiban kita untuk tidak memfokuskan pandangan kepada hal yang diharamkan itu. Ketika pandangan mata kita tertumbuk pada suatu objek yang haram, kewajiban kita adalah menyingkirkan pandangan kita (menundukkan mata) ke objek yang lain. Jika kita tidak mahu mengalihkannya, maka pandangan tersebut dinilai sebagai bentuk zina mata sebagaimana sabda Rasulullah
الْعينانِ زِنَاهُما النَّظَرُ
”Dua mata itu mampu berzina, dan zinanya ialah melihat.” (HR Al-Bukhari)

Meskipun di dalam hadis di atas rasulullah menyatakan pandangan pertama itu adalah hakmu, perbanyaklah taubat dan istighfar, karena pandangan yang tidak sengaja itu.
إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Sesungguhnya Taubat di sisi Allah hanyalah Taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang Kemudian mereka bertaubat dengan segera, Maka mereka Itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana (An-Nisa’:17)

=

sebarkanlah
pada kaum adam

Friday, December 11, 2009

copy from...

Manusia - Eh, dah subuh dah?

Malaikat - bangunlah wahai anak Adam, tunaikan solat subuh mu .....

Syaitan - Alahhhhhh, kejaplah, ngantuk ini...awal lagi nie?.zzzzzzzz

Manusia - Nak makan, laparlah ??

Malaikat - Wahai Anak Adam, mulakanlah dengan Bismillah... ..

Syaitan - Ahh, tak payahla... dah lapar ini !! mmm.​.​sedapnyaaaa?​ .....

Manusia - Hari ni nak pakai apa ye?

Malaikat - Wahai anak Adam, pakailah pakaian yang menutup aurat..

Syaitan - Ehh, panaslah, takde style langsung, nampak kampung!!!

Manusia - Alamak, dah lewat!

Malaikat - Bersegeralah wahai manusia , nanti terlewat ke pejabat..

Syaitan - Ahhh?awal lagi?​mmm.​.​aaahh?​ suruh si X, punchkanlah?

Manusia - Azan sudah kedengaran.. .....

Malaikat - Wahai anak Adam, bersegeralah menunaikan kewajipan

Syaitan - Baru pukul berapa.. rilex lah..awal lagi nieii?.

Manusia - Eh, eh... tak boleh tengok ini, berdosa...

Malaikat - Wahai anak Adam, alihkanlah pandanganmu, sesungguhnya Allah Maha Melihat dan mengetahui !

Syaitan - Perggghh... best tu... . rugi ooo kalau tak tengok nie..

Manusia - Saudaraku sedang melakukan dosa

Malaikat - Wahai anak Adam, cegahla ia..

Syaitan - Apa kau sibuk? Jangan jaga tepi kain orang, lantaklahh? ...

Manusia - Elok kalau aku sampaikan nasihat ini kepada orang lain

Malaikat - Wahai anak Adam, nasihat-​menasihatil ah sesama kamu..

Syaitan - Sendiri pikirlah, semua dah besar, buat apa susah2... pandai2lah?

Manusia - aku telah berdosa..

Malaikat - Wahai anak Adam, bertaubatlah kamu,​sesungguhnya Allah Maha Pengampun. .

Syaitan - Tangguhlah dulu, lain kali boleh bertaubat... lagipun muda hanya sekali.​.​.​.​rugila.​ ...... (kalau sempatla)

Manusia - Kalau pergi, mesti seronok!

Malaikat - Wahai anak Adam, kakimu ingin melangkah ke jalan yang dimurkai Allah, berpalinglah dari jalan itu .....

Syaitan - Jangan bimbang, tiada sesiapa yang tahu.​.​.​Jomlahhh?​

Manusia - Uuhhh?letihnya arini..tak solat lagi nieee?.

Malaikat - Wahai anak Adam, taatilah Allah dan RasulNYA, kebahagiaan di
dunia dan akhirat untukmu. Solat itu wajib bagimu...

Syaitan - Hey anak Adam, ikutilah aku,​kebahagiaan di dunia (sahaja) dan
kebahagiaan diakhirat (jangan mimpilah!) untukmu....

Sekarang anda mempunyai 3 pilihan :
1. Anda - Patutke aku biarkan E-mail ini tetap dalam mailbox aku.
2. Malaikat - Ingatkan pada kawan yang anda kenal (Forward E-mail ini)
3. Syaitan - Tak payahlah sebuk2

Wednesday, December 2, 2009

BIODATA MUSUH KITA

Nama: iblis.
Tempat kediaman: hati yang lalai,tempat maksiat,tempat yang kotor.
Keluarga: jin, syaitan, taghut.
Tempat kembali: neraka jahannam.
Pangkat: fasik darjah pertama
Agama: kufur
Tugas: professor dan pengarah bagi golongan yang menyesatkan hamba Allah
Kerja: menyuruh kepada kemungkaran dan maksiat serta mencegah kebaikan
Tempoh khidmat: hingga hari kiamat
Modal: angan-angan
Majlis: pasar2
Tema kerja: Munafik penghulu akhlak
Keuntungan: sia-sia seperti debu yang beterbangan
Pakaian: pakaian yang tidak menutup aurat
Pasangan hidup: orang yang berpakaian tetapi bertelanjang
Sahabat: Munafik
Sumber rezeki: harta yang haram
Janji: Menjanjikan kefakiran dan kemiskinan
Cita-cita: Mengkafirkan semua manusia
Benda yang menyedihkan baginya: Banyak sujud kepada Allah
Makanan: Daging bangkai (mengumpat).

INILAH JUGA SEBAHAGIAN BESAR BIODATA SYAITAN KERANA SYAITAN ADALAH PENOLONG KEPADA IBLIS